ADEGAN 3 : KURA-KURA DAN KUPU-KUPU







Ok halo temen temen semua.
kali ini kita gak akan ngebahas tentang dunia perhewanan, dan gak bakal menebak tentang kura-kura ninja itu kodok apa katak haha, jadi judulya juga cuman singkatan kok. Kuliah rapat kuliah rapat dan kuliah pulang kuliah pulang.

Disclaimer dulu nih, ini murni pandangan pribadi saya, jadi setiap orang boleh menerima atau tidak. Oh iya, kalo boleh tau kalian termasuk tipe mahasiswa yang sepeti apa di kampus kalian? Dan menurut kalian mana yang lebih bagus? Kura-kura atau kodok? Eh kupu-kupu? hehe

Akan saya mulai dari penggalan cerita hidup saya. Jujur dari jaman SD sampai SMA, gak pernah yang namanya ikutan organisasi malah pernah terbesit juga dalam pikiran kalau organisasi itu hanya buat anak-anak yang hits aja, atau jadi budak sekolah gitu. Mungkin itu hanya sekedar alasan saya, karena dulu saya anaknya minder aja gitu haha.

Ya memang dari kecil punya masalah kepercayadirian, untuk masuk ke dalam lingkungan sosial yang terstuktur memang agak susah, ansos sih tidak, saya tetep sering main kok sama temen-temen, cuman dulu males aja harus kumpul-kumpul dalam wadah organisasi gitu, apalagi dulu jaman-jamanya  masih suka main game online, atau mungkin organisasiku dulu itu sejenis clan/guild di game kali ya haha. Mungkin temen2 yang lain juga ada yang relate sama kehidupan saya dulu haha.

Saya di usia remaja merasakan bahwa hal yang paling menakutkan adalah ketika saya harus berbicara di depan umum, buat berinteraksi dengan orang baru saja kadang-kadang saya suka keder gitu, soalnya kata temen2 cara ngomong saya tuh plegak pleguk bahasa di Jawanya, atau tidak jelas intinya. 

Singkat cerita sehabis lulus SMA dan waktu itu belum siap masuk ke dunia kerja yang dilatarbelakangi karena bingung akan skill apa yang mau saya jual di dunia pekerjaan, toh saya juga gak punya mental jadi pengusaha waktu itu.

akhirnya coba daftar kuliah, dan alhamdulillahnya ketrima di salah satu poltek terbaik di Semarang. Status saya secara tidak langsung adalah pengangguran yang tertunda. Mau tidak mau pola pikir saya harus berubah dan minimal dapat skil dan pengalaman, supaya setelah lulus nanti apa yang bisa saya tonjolkan dari diri saya.

Dulu saya sempet mikir juga kemarin itu saya gagal berkembang di lingkungan sebelumnya, dan saya merasa membutuhkan lingkungan baru buat memulai dan siap menunjukan kalo sebenernya saya mampu.

Lingkungan kampus ternyata orang-orangnya lebih beda, pemikirannya lebih terbuka dan maju menurut saya, mungkin juga faktor tingkat kedewasaannya lebih tinggi. Saya pikir ini cocok buat  memulai awal saya yang baru. Saya juga berangan-angan kalau saya harus ninggalkan jejak yang harum disini. Ya minimal nggak di cap jelek sama rekan-rekan saya.

Dan di kampus, saya bertemu dengan banyak orang2 hebat, yang mungkin karena mereka memulai proses kehidupannya, jauh lebih awal dari saya ya pastinya. Ada satu kata kata dari temen kuliah saya yang saya inget terus sampe sekarang, 

"semua orang hebat itu pasti berproses bim, dan kalo elu mau jadi orang hebat hargai setiap proses elu, emang sih di dunia ini banyak orang hebat yang elu tahu Ketika dia udah terkenal, tapi elu tau gak sih, bahwa sebelum dia terkenal dia pasti udah mulai mengambil Langkah untuk berproses jauh sebelum itu. Dan pastinya ada banyak pengerbanan yang dia lakukan".

Dan disini saya putuskan buat ngemulai proses saya, dengan ngepilih masuk di salah satu organisasi mahasiswa/ukm di kampus saya.
saya coba ngikutin beberapa ormawa yang ada di kampus, tapi akhirnya cuman ikut satu ukm aja sih, buat dikutekuni.

Dan disisi lain ada yang saya suka dalam system kaderisasinya, yaitu walaupun terkesan setiap organisasi hanya ingin agar masing2 dari mereka memiliki penerusnya dan karena itu mereka sering memberikan arahan yang berlebihan ke calon calon pengurusnya, tapi mereka semua seperti memberikan aura positif secara gak langsusng, bahwa gak perduli siapapun kalian, kalian kalo niat nih mau join ormawa ini, disini bakal jadi tempat berproses kalian yang tepat. Dan itu secara gak langsung juga menaikan mental dan semangat dari calon2nya, mereka pasti merasa ada dukungan psikis yang kuat. Dan saya ngak nyianyiain kesempatan itu dengan menunjukan bahwa saya punya attitude yang bagus daniat yang kuat.


Saya  mulai memberanikan diri melawan garis batas dalam diri. Dan akhirnya saya tahu apa yang sebenernya menojol dari diri saya, bahkan, kepercayadirian mulai tumbuh berkat ini. Tidak disangka- sangka, ternyata saya dipercaya jadi seorang pemimpin disana. Alhamdulillah. Sedikit kisah dari saya yang memilih kura kura sebagai proses pembentuk mental saya dulu, dan berkat hal itu saya merasa bahwa saya menemukan keluarga baru yang membantu saya dalam berproses tersebut.

Btw di kampus, saya juga banyak bertemu dengan banyak orang hebat. Mereka memilih jenis prosesnya masing-masing. Ada yang memilh berproses dengan cara menjadi kupu-kupu juga, tapi jangan salah walaupun kupu-kupu yang kita tau memiliki arti yang kuliah pulang, tapi banyak diluarsana mahasiswa kupu kupu yang bersinar dengan gayanya sendiri, maksudnya mereka ternyata telah memilih berproses tapi diluar berorganisasi di kampus, contohnya, ada yang diluar kuliah sudah punya toko/olshop yang omzetnya bahkan bisa sampe puluhan juta, karena waktunya lebih di fokuskan disana. Jadi jagan pernah meremehkan siapapun ya, siapa tau mereka justru memiliki tempat berproses yang lebih menarik dengan berbagai cara di luar sana.
Intinya kalian kalau mau jadi kura-kura itu salah satu pilihan yang bagus untuk meningkatkan soft skill kalian, ilmu yang kita dapat dari berorganisasi itu bisa dianalogikan mirip kaya bersodaqoh, semakin kita memberi banyak semakin banyak pula ilmu yang kita dapat.jangan sampai kita malah menjadi beban, dan kalau jadi kupu-kupu, jadilah kupu-kupu yang bersinar menawan. Semangat dalam mencari proses kalian masing-masing. Jangan cuman jadi mahasiswa apatis yang mager dan hobinya cuman rebahan dan suka nggeluh.  

1 komentar:

¯