Ok halo
temen temen semua.
kali
ini kita gak akan ngebahas tentang dunia perhewanan, dan gak bakal menebak tentang kura-kura ninja itu kodok apa katak haha, jadi judulya juga cuman
singkatan kok. Kuliah rapat kuliah rapat dan kuliah pulang kuliah pulang.
Disclaimer dulu nih, ini murni pandangan pribadi saya, jadi setiap orang boleh menerima atau tidak. Oh iya, kalo boleh tau kalian termasuk tipe mahasiswa yang sepeti apa di kampus kalian? Dan
menurut kalian mana yang lebih bagus? Kura-kura atau kodok? Eh kupu-kupu? hehe
Akan saya mulai dari penggalan cerita hidup saya. Jujur dari
jaman SD sampai SMA, gak pernah yang namanya ikutan organisasi malah pernah
terbesit juga dalam pikiran kalau organisasi itu hanya buat anak-anak yang hits aja,
atau jadi budak sekolah gitu. Mungkin itu hanya sekedar alasan
saya, karena dulu saya anaknya minder aja gitu haha.
Ya memang dari kecil punya masalah kepercayadirian, untuk masuk ke dalam lingkungan sosial yang terstuktur memang agak susah, ansos sih tidak, saya tetep sering main kok sama temen-temen, cuman dulu males aja harus kumpul-kumpul dalam wadah organisasi gitu, apalagi
dulu jaman-jamanya masih suka main game online, atau mungkin
organisasiku dulu itu sejenis clan/guild di game kali ya haha. Mungkin temen2 yang
lain juga ada yang relate sama kehidupan saya dulu haha.
Saya di
usia remaja merasakan bahwa hal yang paling menakutkan adalah ketika saya harus
berbicara di depan umum, buat berinteraksi dengan orang baru saja kadang-kadang saya suka keder gitu, soalnya kata temen2 cara ngomong saya
tuh plegak pleguk bahasa di Jawanya, atau tidak jelas intinya.
Singkat
cerita sehabis lulus SMA dan waktu itu belum siap masuk ke dunia
kerja yang dilatarbelakangi karena bingung akan skill apa yang mau saya jual
di dunia pekerjaan, toh saya juga gak punya mental jadi pengusaha waktu itu.
akhirnya coba daftar kuliah, dan alhamdulillahnya ketrima di salah satu
poltek terbaik di Semarang. Status saya secara tidak langsung adalah pengangguran yang tertunda. Mau tidak mau
pola pikir saya harus berubah dan minimal dapat skil dan pengalaman, supaya setelah lulus nanti apa yang bisa saya tonjolkan dari diri saya.
Dulu
saya sempet mikir juga kemarin itu saya gagal berkembang di lingkungan sebelumnya,
dan saya merasa membutuhkan lingkungan baru buat memulai dan siap menunjukan kalo
sebenernya saya mampu.
Lingkungan kampus ternyata orang-orangnya lebih beda, pemikirannya lebih terbuka
dan maju menurut saya, mungkin juga faktor tingkat kedewasaannya lebih
tinggi. Saya pikir ini cocok buat memulai awal saya yang baru. Saya juga berangan-angan kalau saya harus ninggalkan jejak yang harum disini. Ya minimal
nggak di cap jelek sama rekan-rekan saya.
Dan di
kampus, saya bertemu dengan banyak orang2 hebat, yang mungkin karena mereka
memulai proses kehidupannya, jauh lebih awal dari saya ya pastinya. Ada satu
kata kata dari temen kuliah saya yang saya inget terus sampe sekarang,
"semua orang hebat itu pasti berproses bim, dan kalo elu mau jadi orang hebat hargai setiap proses elu, emang sih di dunia ini banyak orang hebat yang elu tahu Ketika dia udah terkenal, tapi elu tau gak sih, bahwa sebelum dia terkenal dia pasti udah mulai mengambil Langkah untuk berproses jauh sebelum itu. Dan pastinya ada banyak pengerbanan yang dia lakukan".
Dan disini
saya putuskan buat ngemulai proses saya, dengan ngepilih masuk di salah satu organisasi mahasiswa/ukm di kampus
saya.
saya coba ngikutin
beberapa ormawa yang ada di kampus, tapi akhirnya cuman ikut satu ukm aja sih, buat
dikutekuni.
Dan disisi
lain ada yang saya suka dalam system kaderisasinya, yaitu walaupun terkesan setiap
organisasi hanya ingin agar masing2 dari mereka memiliki penerusnya dan karena
itu mereka sering memberikan arahan yang berlebihan ke calon calon pengurusnya,
tapi mereka semua seperti memberikan aura positif secara gak langsusng, bahwa gak
perduli siapapun kalian, kalian kalo niat nih mau join ormawa ini, disini bakal
jadi tempat berproses kalian yang tepat. Dan itu secara gak langsung juga
menaikan mental dan semangat dari calon2nya, mereka pasti merasa ada dukungan
psikis yang kuat. Dan saya ngak nyianyiain kesempatan itu dengan menunjukan
bahwa saya punya attitude yang bagus daniat yang kuat.
Saya mulai
memberanikan diri melawan garis batas dalam diri. Dan akhirnya saya tahu apa yang sebenernya menojol dari diri saya, bahkan, kepercayadirian mulai tumbuh berkat ini. Tidak disangka- sangka, ternyata saya dipercaya jadi seorang pemimpin disana. Alhamdulillah. Sedikit
kisah dari saya yang memilih kura kura sebagai proses pembentuk mental saya
dulu, dan berkat hal itu saya merasa bahwa saya menemukan keluarga baru yang
membantu saya dalam berproses tersebut.
Btw di
kampus, saya juga banyak bertemu dengan banyak orang hebat. Mereka memilih jenis prosesnya masing-masing. Ada yang memilh berproses
dengan cara menjadi kupu-kupu juga, tapi jangan salah walaupun kupu-kupu yang kita tau
memiliki arti yang kuliah pulang, tapi banyak diluarsana mahasiswa kupu
kupu yang bersinar dengan gayanya sendiri, maksudnya mereka ternyata telah memilih berproses tapi diluar
berorganisasi di kampus, contohnya, ada yang diluar kuliah sudah punya toko/olshop yang omzetnya bahkan bisa sampe puluhan juta, karena waktunya lebih di fokuskan disana. Jadi jagan pernah meremehkan siapapun ya, siapa tau mereka justru memiliki tempat berproses yang lebih menarik dengan
berbagai cara di luar sana.
Intinya
kalian kalau mau jadi kura-kura itu salah satu pilihan yang bagus untuk meningkatkan soft skill kalian, ilmu yang kita dapat dari berorganisasi itu bisa dianalogikan mirip
kaya bersodaqoh, semakin kita memberi banyak semakin banyak pula ilmu yang kita
dapat.jangan sampai kita malah menjadi beban, dan kalau jadi kupu-kupu, jadilah kupu-kupu yang bersinar menawan. Semangat dalam mencari proses kalian masing-masing. Jangan cuman jadi mahasiswa apatis yang mager
dan hobinya cuman rebahan dan suka nggeluh.
Relate banget mas Bim 👍
BalasHapus